Menjaga Bahasa Madura: Warisan Keluarga yang Tak Terlupakan
ani884
Published on January 22, 2025
Sebagai seorang anak yang lahir dan dibesarkan di tanah Madura, saya memiliki kenangan yang tak terhitung jumlahnya yang terkait erat dengan bahasa Madura. Semenjak kecil, suara ibu saya menyanyikan tembang gemulai berbahasa Madura selalu menenangkan hati saya ketika malam tiba. Ayah saya, seorang tokoh masyarakat di desa, juga sering membagikan cerita-cerita sejarah dan legenda Madura yang membuat saya jatuh cinta pada bahasa ini.
Satu frasa dalam bahasa Madura yang selalu terpatri dalam ingatan saya adalah "lecénna delem," yang secara harfiah berarti "sinarnya jelaga." Bagi keluarga saya, kata ini melambangkan keindahan dan cahaya yang tersembunyi di balik sebuah penampilan sederhana. Ini merupakan pengingat untuk selalu melihat keindahan yang ada di balik kesederhanaan dan ketulusan.
Seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa tidak semua orang berkesempatan untuk mengenal dan memahami bahasa serta budaya Madura seutuhnya. Hal inilah yang membuat saya merasa penting untuk turut serta dalam upaya pelestarian bahasa melalui Indonesiaku, sebuah platform yang menghubungkan kita semua dengan keragaman bahasa dan budaya Nusantara.
Berkontribusi di Indonesiaku memberikan harapan bahwa bahasa Madura akan terus hidup dan berkembang, menjadi lebih dari sekadar memori masa kecil. Bahasa ini adalah bagian dari identitas kita yang harus terus dirawat dan diwariskan kepada generasi yang lebih muda. Saya berharap bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk bangga dan melestarikan bahasa daerah mereka masing-masing.
Dengan terus berbagi cerita dan kata-kata bijak dalam bahasa Madura, saya percaya bahwa warisan berharga ini tidak hanya akan terjaga, tetapi juga akan terus bersinar bagaikan lecénna delem dalam kehidupan kita sehari-hari. Mari kita terus merajut kebanggaan akan bahasa dan budaya kita, karena di sanalah kekuatan dan identitas sejati kita bersemayam.