Bahasa Madura: Warisan Leluhur yang Tak Ternilai
rudi371
Published on November 11, 2024
Saya lahir dan dibesarkan di tanah Madura, sebuah tempat di mana bahasa Madura adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Sejak kecil, saya selalu merasa hangat dan nyaman tiap kali mendengar orang tua saya berbicara dalam bahasa Madura. Ada banyak kenangan indah yang terukir bersama bahasa ini, seperti saat nenek saya bercerita tentang masa lalu sambil mengayunkan saya di bale-bale kecil di depan rumah.
Salah satu kata dalam bahasa Madura yang sangat berarti bagi saya adalah "kangganah." Kata ini tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa Indonesia, tetapi secara kasar dapat diartikan sebagai perasaan kasih dan kedamaian yang mendalam ketika bersama orang yang kita cintai. Ketika saya mendengar kata ini, saya teringat akan kebersamaan dengan keluarga besar pada saat-saat perayaan, di mana tawa dan cerita bersatu dalam harmoni yang indah.
Sebagai seorang yang bangga menjadi bagian dari komunitas Madura, saya merasa memiliki tanggung jawab besar untuk melestarikan bahasa dan budaya yang saya cintai ini. Melalui kontribusi saya di Indonesiaku, saya berharap dapat memberikan sedikit warna bahasa Madura di tengah ragam bahasa Indonesia yang kaya. Saya menyadari bahwa bahasa adalah identitas, dan dengan melestarikannya, kita juga menjaga jati diri kita sendiri.
Saya percaya bahwa ketika kita menghargai dan memelihara warisan bahasa, kita juga memberikan hadiah berharga bagi generasi mendatang. Melalui bahasa, kita tidak hanya menyampaikan kata-kata, tetapi juga nilai-nilai, sejarah, dan perasaan yang mendalam. Saya berharap, ke depan, lebih banyak orang akan bergabung dalam usaha ini, menjaga agar bahasa Madura terus berkumandang dengan indah di Nusantara.